Perhatikan desain bangunan Anda, apakah memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang baik. Setidaknya, terdapat jendela dan boivenlicht sebagai jalan keluar dan masuknya udara,sehingga memungkinkan tejadinya cross ventilation.
Buat ventilasi pada bagian bawah bangunan. Tak perlu terlalu besar, cukup 10 cm X 10 cm atau 15 cm x 15 cm. Jangan lupa memasang kawat untuk mencegah masuknya nyamuk dan hewan lainnya.
Sebaiknya tidak menghilangkan plafon, karena ruang di antara atap plafon ini bisa menjadi buffer (predam) panas dalam hal ini mencegah turunnya panas dari atap ke dalam ruang.
Bahan penutup atap yang terbaik adalah dari keramik atau beton, karena ia tak meneruskan semua panas yang diterimanya ke dalam ruang, tapi sebagian dipantulkan dan disimpan.
Supaya ruang makin adem,adabaiknyamengurangi penggunaan bahan metal pada bangunan. Begitu pula dengan kaca yang lebar-lebar. Bisa diatasi dengan pemilihan kaca triple-glass atau material yang memang umum dan cocok digunakan untuk iklim tropis.
Untuk mengurangi panas pada ruang bawah atap, gunakan bahan insulasi aluminium. Bahan ini berbentuk lembaran yang di tengahnya terdapat rongga. Terbuat dari aluminium foil yang dapat mengurangi panas sampai dengan 8-120 C. Panas matahari yang terkena atap akan tertahan dan dipantulkan kembali,sehingga panas yang masuk akan berkurang. Cara pasangnya pun mudah, cukup ditempatkan antara kaso dan reng, bisa juga di bawah atap.
Cara lain untuk mengurangi panas pada ruang bawah atap,dengan alat turbin ventilator. Alat ini bekerja mengeluarkan angin yang ada di dalam ruang bawah atap. Ada elemen pada alat ini yang berputar sampai dengan kecepatan angin 240 km per jam. Turbin ventilator terbuat dari polycarbonate, bentuknya kisi vertikal. Pemasangan turbin ventilator ini akan sangat membantu menurunkan suhu ruang bawah atap.
0 komentar